Senin, 06 April 2015

Yamaha MotoGP Pastikan Pakai Girboks ”Full Seamless”

Tokyo, KompsaOtomotif – Setelah melakukan uji coba intensif sepanjang jeda musim balap, Yamaha MotoGP akhirnya resmi mengumumkan penggunaan girboks full seamless untuk musim 2015. Vice President Yamaha Motor Co Ltd Takaaki Kimura menyampaikannya dalam konferensi pers di Jepang, (10/3/2015).

Saat mengembangkan YZR-M1 2015, Yamaha berfokus memperbaiki sisi teknis, salah satu yang paling getol diubah adalah penggunaan ”transmisi tanpa jeda”. Bukan cuma beroperasi saat menambah gigi, tetapi juga untuk downshift demi memperbaiki sisi pengereman.

”Sepanjang tes kedua di Sepang, kami sudah bisa mengetahui performaseamless gearbox. Meski demikian, kami harus tetap mengembangkan sasis dan peranti elektronik untuk mengoptimalkan potensi dari peranti itu,” kata Kimura.

Ditambahkan, penyempurnaan akan terus dilakukan saat tes resmi ketiga di Qatar dalam waktu dekat. Incaran paling logis adalah mencuri kemenangan pada seri perdana musim 2015, juga di Qatar, tepatnya di Sirkuit Losail.

Sebagai gambaran, masalah yang dialami Yamaha sepanjang dua musim lalu adalah sulit bersaing di zona pengereman dengan duo Repsol Honda. Adanya girboks seamless yang memungkinkan perpindahan gigi yang mulus menjelang tikungan, diharapkan mampu meningkatkan performa Yamaha melibas dan keluar dari belokan.
Read More

Ini Tampang Resmi Andalan Aprilia MotoGP

Milan, KompasOtomotif – Akhirnya Aprilia merilis resmi sepeda motor mereka yang akan dipakai di ajang MotoGP 2015, RS-GP. Berlomba di bawah naungan bendera Gresini Racing Team bersama pebalap veteran Alvaro Bautista dan Marco Melandri, tim ini terbilang cukup nekat.

Sepeda motor yang dipakai adalah RSV-4 ART yang dipakai di kelas CRT beberapa musim belakangan. Tentu, mereka harus bertahan untuk sementara, sambil menunggu pengembangan sepeda motor ”full-spec” seperti tim-tim pabrikan lain yang akan dipakai di musim 2016.
Crash.NetMarco melandri (kiri) dan Alvaro Bautista.
Dari sisi tampang, RS-GP tampil seperti ciri khas Aprilia selama ini, yakni menggunakan warna kombinasi silver-putih-hitam-merah.

Tidak banyak sponsor yang menggelayut, hanya tulisan ”Barracuda” yang merupakan desain dari Italia dan menawarkan berbagai aksesori untuk sepeda motor jalanan serta sepeda motor balap.

Kembalinya Aprilia ke kelas utama cukup dinanti sejak produsen asal Italia di bawah Piaggio Group itu meninggalkan MotoGP akhir 2004, dan kembali pada 2012 di kategori CRT. Tentu tim ini tidak berharap banyak, dan menyatakan bahwa 2015 hanya akan dijadikan musim pengembangan.
Crash.NetTidak banyak label sponsor yang menggelayut di tubuh Aprilia RS-GP.
”Ini adalah solusi yang paling berisiko, tetapi jug ayang terbauk untuk bisa kompetitif secepat mungkin,” ujar Romano Albesiano, Manajer Aprilia Racing.

Diharapkan, hasil musim ini mampu membantu Aprilia mengembangkan sepeda motor yang benar-benar prototipe untuk balap MotoGP.

Bautista dan Melandri sendiri bukan pebalap kacangan. Mereka telah menggenggam gelar juara dunia. Melandri memenangi titel 250cc pada 2002, sementara Bautista menyabet gelar 125cc pada 2006. Keduanya menang di atas motor Aprilia.
Read More

Penantang Jazz dari Suzuki Bermesin Turbo

Geneva, KompasOtomotif - Selain menampilkan konsep generasi terbaru Jimny, Suzuki juga memboyong satu mobil kompak terbaru lainnya, iK-2. Mobil kompak ini merupakan hasil pengembangan baru Suzuki, baik dari segi desain, mesin maupun platform.

Dimensinya relatif kompak, dengan panjang 4.023 mm, lebar 1.920 mm, tinggi 1.450 mm dan jarak sumbu roda 2.520 mm. Berbeda dengan model Suzuki lainnya yang cenderung "boxy", bodi iK-2 ini lebih landai dengan banyak lekukan pada bodi. 

Jika melihat penampilannya, iK-2 akan mengisi segmen hatchback atau sub-kompak B di mana beberapa model lain sudah eksis sebelumnya, mulai dari Honda Jazz, Toyota Yaris, Ford Fiesta, Mazda2, dan lain sebagainya. Kemungkinannya, iK-2 akan menjadi penerus Swift sebagai andalan Suzuki di kelas sub-kompak B.

Suzuki iK-2 dibekali mesin 1.0 liter, 3-slinder, turbo, dan injeksi langsung dengan penggerak roda depan. Bila melihat kapasitas mesin ini, konsep terbaru Suzuki ini juga bisa masuk ke segmen mobil kota atau sub-kompak A, di mana Toyota Etios, Honda Brio, Nissan March, Mitsubishi Mirage, atau Hyundai i10.

Belum ada informasi tambahan dari Suzuki mengenai masa depan debut konsep iK-2 seperti apa nantinya. 

Tapi, melihat dimensi, mesin, dan segmen yang ditawarkan, besar kemungkinan akan dipasarkan ke Indonesia, setuju?
Read More

Begini Wajah Nissan March Generasi Terbaru

Geneva, KompasOtomotif — Nissan ikut ambil bagian di ajang Geneva Motor Show 2015, dengan memperkenalkan model konsep yang bernama Sway. Nissan Sway akan menjadi dasar dalam perancangan desain Micra atau dikenal di Indonesia dengan nama March.

Sway dirancang dengan menampilkan desain terbaru yang khusus diciptakan sesuai dengan selera Eropa. Sway mengusung perpaduan warna biru dan silver, serta sedikit aksen emas di beberapa pilar.

Model ini punya dimensi panjang 4.010 mm, lebar 1.780 mm, 1.385 mm tinggi, dan jarak sumbu roda 2.570 mm. Secara umum, konsep mobil meminjam desain dari Juke dan Qashqai, tetapi dalam desain yang lebih dramatis.

Pada bagian depan terlihat gril model V yang bersudut tajam, dipadu dengan lampu utama yang memanjang ke samping. Pada sisi bemper tersemat lampu LED daytime running, lampu belakang model LED dengan desain bumerang, dan pipa knalpot trapesium yang menempel di bemper. Konsep Sway juga mengadopsi atap mengambang tanpa pintu kedua, hingga seolah tidak dilengkapi dengan pilar B.

Masuk ke dalam kabin dengan desain yang terinspirasi oleh konsep BEI, kokpit terlihat bersih dan tata letak yang rapi. Sway memakai jok yang ringan dengan menampilkan struktur aluminium terbuka dan dilapis bahan suede plus jahitan khusus.
Read More

Minggu, 05 April 2015

Mobil Rancangan Mahasiswa Indonesia Berjaya di Adu Irit Shell

Manila, KompasOtomotif - Perwakilan Indonesia mencatat kemenangan pada ajang Shell Eco-Marathon Asia 2015. Tim ITS 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Indonesia, sukses mencatat rekor jarak tempuh terjauh 152,7 kpl dalam kategori Urban Concept Shell Fuel Save Diesel.

Sedangkan, Tim Batavia Generation dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendapatkan peringkat ketiga untuk kategori Prototype Shell Fuel Save Gasoline, dengan jarak tempuh 485.4 kpl, atau setara dengan jarak Jakarta-Semarang.

Mahasiswa Indonesia unggul dalam kategori Urban Concept Shell Fuel Save Diesel dengan meraih peringkat 1, 2, dan 3. Peringkat kedua kategori adalah Cikal Diesel dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil menempuh jarak 136.9 kpl. Peringkat ketiga diraih oleh Tim Bengawan 2 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan rekor jarak tempuh 99.2 kpl.  

Sementara itu pada kategori Urban Concept Shell Fuel Save alternative fuel, penghargaan diraih oleh dua tim Indonesia yakni Tim Horas Mesin Universitas Sumatra Utara (USU) dengan kendaraan berbahan etanol yang berhasil menjadi juara kedua dengan rekor jarak tempuh 134.7 kpl. Tim IST Akprind 1 dari Institut Sains & Teknologi AKPRIND pada peringkat ketiga dengan mengusung kendaraan berbahan bakar etanol yang mencapai jarak tempuh 89 kpl.

“Kami bangga sekali dengan prestasi tim mahasiswa Indonesia dalam kompetisi ini. Mulai dari proses seleksi awal hingga mereka bisa berkompetisi dan menjadi juara di Manila merupakan suatu perjalanan yang luar biasa. Kendaraan yang mereka rancang dengan memikirkan inovasi terhadap penggunaan bahan bakar, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang diperhitungkan oleh negara-negara lain,” ujar Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman Shell Indonesia dalam siaran persnya (2/3/2015).

Rizaldy Hakim Ash Shiddieqy, Tim Manager ITS Team 2 yang sekaligus merupakan juara bertahan SEM Asia sejak 2011 mengatakan pada lomba kali ini banyak tantangan yang harus dilewati, khususnya soal lintasan,

“Tantangan kami di ajang SEM kali ini lebih kepada lintasan. Tahun lalu lintasan aspal semua arat dan sekarang ini terdapat paving garis dan mobil harus stabil untuk mengejar efisiensi bahan bakar. Kami mau mengembangkan lagi Sapu Angin Diesel ini karena target kami adalah 300 kpl,” ujar Rizaldy. 
 
Pemenang tahun ini mengalahkan lebih dari 120 tim mahasiswa dari 17 negara di Asia dan Timur Tengah, termasuk tim mahasiswa baru dari Australia, Bangladesh, Oman dan Arab Saudi. Para tim peserta mengusung kendaraan dalam salah satu kategori Urban Concept atau Prototype dengan salah satu dari tujuh jenis energi yang berbeda. Hasil akhir diukur dari tim mana yang dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan bahan bakar setara dengan 1 kWh listrik, 1 m3 hidrogen atau 1 liter bahan bakar.
Read More